Pantauan Metrotvnews.com, Selasa 15 Agustus 2017, sampah bertebaran di sepanjang Kali Mancas, mulai dari hilir hingga Sidoarjo, memanjang sejauh 3 km. Sampah berasal dari kemasan plastik hingga rumah tangga.
"Sudah bertahun-tahun kondisi seperti ini. Sampah hilang, datang lagi. Begitu seterusnya," kata Kardi, 53, warga setempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Bagi warga, tumpukan sampah bukan hal asing. Namun kondisi itu menjadi ironi di saat Pemkab SIdoarjo tengah menggalakkan jargon: Sidoarjo Peduli Sungai, Sidoarjo Peduli Jalan.
Yang membuat miris, air sungai tak mengalir. Padahal warga memanfaatkan air sungai untuk mengairi sawah.
Sampah yang menumpuk mengakibatkan sungai kering. Warga sebanyak 200 kepala keluarga di Dusun Gebang sulit mendapatkan air. Mereka pun tak bisa memanen. Sementara pertanian merupakan mata pencairan utama.
"Sudah dua tahun kami gagal panen. Airnya kering, malah sampahnya yang menumpuk. Kalau terus-terusan begini, bagaimana nasib warga," ungkap Kardi.
Kardi mengaku ia dan warga lain harus membersihkan sampah dengan mandiri. Bila tidak, kondisi akan semakin parah. Sedangkan campur tangan pemerintah belum mereka rasakan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)