"Kami hanya menuntut hak yang sama. Karena kita sama-sama bekerja," ujar Doni, 40, saat menggelar aksi, Jumat 6 Oktober 2017.
Mereka mengaku resah dengan sikap para pengemudi angkutan konvensional. Bahkan tak jarang, sopir angkutan online mendapat intimidasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Belum lama menggelar aksi, para pengemudi angkutan online cekcok dengan sopir angkutan konvensional yang tak terima dengan aksi tersebut. Sempat terjadi keributan antara keduanya.
Beruntung, kejadian tersebut langsung dilerai petugas kepolisian. Hingga berita ini diturunkan, keduanya masih dilakukan mediasi di Mapolsek Waru, Sidoarjo.
Para pengemudi angkutan online mengaku harus sembunyi-sembunyi saat menerima order penumpang di kawasan Jalan Letjen Sutoyo, tepatnya di halte depan terminal Bungurasih.
"Kami hanya ingin diperbolehkan mengambil penumpang di sini. Karena ini merupakan tempat umum. Dan atas kemauan calon penumpang yang ingin menaiki angkutan online. Mau sampai kapan kami begini terus" kata Doni.
Sudah ada kesepakatan pihak angkutan konvensional, online, kepolisian dan Dishub Sidoarjo untuk mengambil penumpang di kawasan tersebut sebelumnya. Namun sebaliknya, intimidasi itu masih terus saja terjadi.
"Enggak hanya dilarang, kami juga pernah dipukul dan helm ditendang. Bahkan calon penumpang pun sempat diancam oleh mereka," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SUR)
