"Semua tersangka selalu bilang tak oneng (Bahasa Madura, Red) alias tidak tahu saat ditanya siapa yang menyuruh," kata Kapolda Jawa Timur Irjen Polisi Anton Setiadji di Surabaya, Rabu (30/9/2015).
Anton mengatakan, penyidik belum menemukan aktor di balik penganiayaan Salim Kancil di Desa Selok Awar-awar itu. Namun ia memastikan akan terus mendalami kasus tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami menetapkan orang tersangka tidak boleh berdasarkan isu. Tapi, harus sesuai fakta hukum yang ada. La, ini tidak ada yang mengaku," katanya.

(Sebanyak 17 tersangka penganiayaan yang menewaskan petani Salim Kancil dibawa ke Mapolda Jatim, MTVN - MK Rosyid)
Anton menjelaskan, Polda Jawa Timur menangani sebagian tersangka untuk mencari fakta hukum seputar kejadian tersebut. "Penyidikan lanjutan itu demi netralitas dan keamanan penyidikan," ujarnya.
Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Jawa Timur, kata Anton, turun tangan karena jumlah tersangka cukup banyak. Selain itu, kasus itu diduga melibatkan banyak pihak.
"Kasus ini menyita perhatian dan melibatkan banyak pihak. Sehingga agar kasus ini cepat selesai Polda harus turun tangan membantu proses penyidikan," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)