Kedua Bupati itu akan maju dalam pemilukada berikutnya yang akan berlangsung serentak di Jawa Timur. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPD Golkar Jawa Timur, Sahat Tua Simanjuntak mengkritik keras. Menurut Sahat, pihaknya akan mengambil sikap terhadap kader Golkar yang lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan partai.
"Silakan saja mereka mencari dan mendapat rekomendasi dari partai lain. Tapi Partai Golkar juga akan menentukan sikap dengan memberikan catatan khusus kepada mereka," kata Sahat Tua Simanjuntak saat dikonfirmasi wartawan, Senin (27/4/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketua Fraksi Partai Golkar (FPG) DPRD Jawa Timur, itu mengatakan catatan khusus itu untuk menjaga loyalitas kader. Menurut Sahat, kedua kader selaku Ketua DPD Golkar tingkat kabupaten/kota itu harusnya bersabar dan menunjukkan sikap kepemimpinan kepada kader lain.
"Seharusnya mereka bersabar terlebih dahulu sampai permasalahan di Partai Golkar selesai. Kalau mereka berusaha meraup dukungan dari partai lain, itu menunjukan loyalitas mereka kepada partai tidak total. Bahkan bisa dikatakan sibuk memikirkan diri sendiri. Mereka lupa siapa yang dulu mengusungnya dan siapa yang memperjuangkannya hingga bisa jadi bupati atau walikota," imbuh dia.
"Yang pasti, sikap-sikap seperti itu juga akan menjadi catatan khusus kami terhadap yang bersangkutan. Saya berharap struktur partai bisa menjadi contoh yang baik bagi kader yang lain, bukan malah sebaliknya dan mementingkan kepentingan pribadi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(TTD)