"Kami panggil panitia karnaval, kemudian dari sekolah-sekolah yang membawa atribut itu, kemudian juga Pak Sekda, tadi kita minta datang untuk melakukan klarifikasi," kata Kapolres Pamekasan, AKBP Sugeng Muntaha, saat ditemui di Pamekasan, Madura, Sabtu (15/8/2015) malam.
Sugeng mengatakan, pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah ada unsur kesengajaan, keteledoran atau pembiaran dalam peristiwa itu. Namun, hingga saat ini belum ditemukan unsur kesengajaan dari pihak terkait.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sampai saat ini belum ditemukan indikasi kesengajaan, namun harus dibuktikan nanti hasil pemeriksaan kami agar bisa dipertanggung jawabkan secara hukum," sambungnya.
Kapolres Pamekasan mengaku sangat menyayangkan adanya atribut itu. Seharusnya, gambar yang menampilkan foto tokoh PKI itu diberi tanda silang. Bahkan, pembuatan konsep tersebut tidak didiskusikan dengan aparat termasuk kepolisian dan TNI.
"Ini jadikan pelajaran bagi kita bahwa kedepan perlu koordinasilah, panitia dengan instansi kepolisian, atau dari militer, dalam hal ini Kodim, supaya tidak menimbulkan multi tafsir," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DRI)