Lima tahun lalu, Pemkab berencana membangun jalan yang menghubungkan kawasan Waru menuju Buduran. Nantinya, jalur tersebut menghubungkan Sidoarjo menuju Surabaya. Tujuannya memecah kemacetan lalu lintas yang terjadi dari arah Juanda menuju Surabaya dan sebaliknya.
Panjang jalan yaitu 9,2 kilometer. Namun hingga medio 2017, baru lahan sepanjang 2,5 km yang dibebaskan
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Sidoarjo, Sigit Setyawan, mengatakan pembebasan lahan menjadi kendala untuk membangun jalan. Jalur tersebut sedianya membentang di delapan desa. Namun baru Desa Sawotratap yang dibebaskan.
"Total rumah yang terkena dampak yaitu 250 unit," kata Sigit di Surabaya, Rabu 9 Agustus 2017.
Seharusnya, lanjut Sigit, pembangunan jalan rampung pada 2021. Sehingga Pemkab memiliki waktu kurang lebih empat tahun untuk menuntaskan pekerjaan tersebut.
"Tetap akan kita lakukan review lagi. Terutama terkait pembebasan lahan milik perusahaan dan rumah warga. Supaya pembangunan ini bisa berjalan normal," ujar Sigit.
Sigit mengatakan pembangunan frontage road menelan anggaran Rp160 miliar. Sejak 2012, Dinas PUPR menganggarkan Rp5 miliar untuk pembangunan jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
