Kepala Satpol PP Kota Surabaya, Irvan Widiyanto, mengatakan, di hari pertama razia, telah menyita sebanyak 345 botol permen dicurigai mengandung narkotika. Namun, pihaknya belum berani memastikan ada tidaknya kandungan narkoba dalam permen tersebut.
"Masih belum pasti ada kandungannya atau tidak. Kita masih menduga, nanti hasilnya menunggu uji laboratorium," katanya, di Surabaya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dikatakan Irvan, razia dilakukan di dekat SD di Kota Surabaya baik pedagang toko maupun pedagang asongan. Petugas menyisir jenis permen yang menarik dibeli anak-anak tingkat TK dan SD. Di anatara jenis permen yang sering dibeli anak-anak berbentuk dot susu atau biasa disebut permen keras.
"Kami kerja sama dengan puskesmas di seluruh kecamatan. Dengan begitu akan bisa langsung diuji-laboratoriumkan," tambah dia.
Razia ini, lanjut Irvan, dilakukan setelah saat razia anak bolos sekolah di kawasan Surabaya Timur minggu lalu, Satpol PP menemukan anak SD yang merasa pusing setelah mengonsumsi permen.
"Dari situ kami bergerak menyisir sejumlah toko dan penjual permen," ungkapnya.
Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Surabaya, AKBP Suparti mengatakan, telah mendengar informasi adanya dugaan permen yang mengandung narkotika. Pihaknya juga telah menerjunkan tim melakukan penyelidikan. Dia juga meminta tetap tenang dan tidak panik atas temuan ini.
"Ini masih dugaan. Kepastiannya nanti setelah ada uji laboratorium. Paling cepat uji laboratorium itu bisa diketahui tiga hari yang akan datang," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
