Menurut warga Desa Larangan Badung, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Hadi, untuk membasmi ulat, warga terpaksa memotong ranting pohon jati yang mengarah ke rumah mereka. Pasalnya, ribuan ulat itu mulai memasuki rumah warga.
"Saya pangkas beberapa ranting pohon, karena ulatnya jatuh ke kandang ternak burung milik saya," ujar Hadi saat ditemui, senin (4/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Selain memotong ranting pohon, warga juga membakar daun yang menjadi sarang ulat. Parahnya, hampir seluruh daun pohon jati sudah habis dimakan ulat warna hitam dan berukuran sepanjang enam sentimeter itu.
"Ulatnya bahkan sudah mulai pindah ke tanaman-tanaman lain seperti sayuran. Kalau tidak segera diatasi bisa berbahaya," imbuhnya.
Tidak hanya di Desa Larangan Badung. Warga Desa Banyupelle, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, mengalami hal serupa. Menurut warga, Moh Zuhdi, ulat bulu di sekitar rumahnya juga mengganggu para pengendara.
"Ulat-ulatnya bergelantungan di jalan setiap pagi hari. Jadi tak jarang pengendara kaget, khususnya para wanita, karena ketakutan," terang Zuhdi.
Dia berharap pemerintah setempat bisa mencarikan solusi untuk membasmi ulat yang sudah sepekan menyerang warga, karena sangat meresahkan masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(LDS)