Nur Hasym, warga Kecamatan Ploso, mengaku mendatangi kantor sejak pukul 06.00 WIB, Selasa 23 Mei 2017. Meski datang sejak pagi, Nur Hasym mengaku harus ikut dalam antrean.
"Saya dapat nomor antrean 58. Pas datang, suasana kantor sudah ramai," kata Nur Hasym, 24.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Nur Hasym mengaku khawatir tak mendapatkan KTP-el. Ia mengaku hanya memegang surat keterangan pengganti KTP-el sejak melakukan perekaman pada empat bulan lalu.
Ma'ruf Abdillah juga mendatangi kantor yang berlokasi di Jalan KH Wahid Hasyim itu. Ia mengaku membutuhkan KTP-el untuk melamar kerja.
Pantauan Metrotvnews.com, pemandangan itu terjadi hampir setiap hari. Antrean bukan hanya tampak di dalam kantor. Antrean juga mengular ke luar kantor.
Di dalam kantor, sebanyak empat loket melayani pengambilan KTP-el. Warga cukup membawa surat keterangan pengganti KTP-el.
Kepala Dispendukcapil Jombang Ahmad Sjarifudin meminta warga tak panik. Sebab Dispendukcapil memiliki stok 30 ribu blangko.
"Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Jombang," kata Sjarifudin ditemui di ruang kerjanya.
Sjarifudin menargetkan untuk mencetak 1.000 KTP-el setiap hari. Sementara jumlah warga yang belum mengambil dan melakukan perekaman yaitu sebanyak 76.447 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
                                    
                            
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
								
        
            