Warga berebut sesajen yang dilemparkan ke kawah Bromo, MTVN - Amaluddin
Warga berebut sesajen yang dilemparkan ke kawah Bromo, MTVN - Amaluddin (Amaluddin)

Adu Nasib di Bromo untuk Dapatkan Berkah Kasada

gunung bromo
Amaluddin • 21 Juli 2016 19:46
medcom.id, Probolinggo: Bahan pangan yang menjadi sesajen dalam upacara Yadnya Kasada selalu menjadi incaran warga sekitar Bromo Tengger Semeru (BTS). Mereka menganggap mendapat sesajen artinya memeroleh berkah.
 
Suhu di sekitar Gunung Bromo sangat dingin. Udara dingin merasuk tulang. Perlu berlapis-lapis pakaian untuk menghangatkan tubuh.
 
Namun, suhu dingin itu tak menghalang warga sekitar BTS mendatangi kawah Bromo. Mereka menyaksikan langsung tradisi masyarakat Hindu dalam Upacara Yadnya Kasada.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sinar matahari pun belum tampak. Sebab, waktu masih menunjukkan pukul 04.00 WIB, Kamis 21 Juli. Tapi warga sudah bergerombol di sekitar gunung.
 
Sementara itu, sebagian warga mengarak sesajen ke kawah Bromo. Sesajen berisi hasil bumi, mulai dari kentang, kubis, kol, bahkan ayam dan kambing.
 
Adu Nasib di Bromo untuk Dapatkan Berkah Kasada
(Warga berebut sesajen di Bromo, MTVN - Amaluddin)
 
Setelah upacara adat, sesajen pun dilempar ke kawah. Masyarakat Hindu menganggap pelemparan sesajen merupakan pemberian sesembahan kepada Sang Hyang Widhi dan lelulur.
 
Tak lama setelah itu, ratusan warga pun melewati pagar pembatas kawah. Mereka 'mengadu' nyawa menuruni bibir kawah. Mereka tak ngeri saat melintasi tebing dengan kemiringan kurang lebih 60 derajat itu.
 
Sementara itu, aktivitas vulkanik Bromo masih terus terjadi. Kawah terus mengeluarkan asap tebal. 
 
Tapi nyali tak ciut. Warga saling berlarian dan berebutan sesajen. Beberapa warga menggunakan jaring untuk mendapatkan sesajen. Beberapa yang lain memasang terpal untuk mengumpulkan sesajen.
 
Buwanto, 25, merupakan warga yang ikut berebutan sesajen. Ia sengaja datang dari Pasuruan hanya untuk mendapatkan sesajen. Ia datang bersama istri dan anaknya.
 
Bagi Buwanto, sesajen itu merupakan berkah dari Bromo. Lantaran itu, ia nekat berebutan dengan warga lain untuk mendapatkan berkah tersebut.
 
Lain lagi dengan Siswanto. Sejak kemarin malam, warga Probolinggo itu menunggu tradisi berlangsung bersama teman-temannya.
 
"Ini merupakan berkah Gunung Bromo," kata Siswanto sambil menunjukkan kantong plastik berisi beragam sesajen.
 
Proses larung sesaji ke kawah Gunung Bromo berlangsung Kamis sore. Ritual tersebut menutup rangkaian upacara Yadnya Kasada tahun ini. Upacara yang selalu digelar setiap tanggal 14-15 malam bulan purnama penanggalan Kasada itu selalu menjadi daya tarik wisata lokal maupun mancanegara. 
 
Rangkaian acara Yadnya Kasada di Kecamatan Sukapura Probolinggo digelar sejak 16 Juli lalu dengan acara Jalan Santai Bersarung, Off Road, Bromo Trails, Pawai Obor, hingga resepsi Yadnya Kasada di Balai Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura yang digelar malam ini.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif