Dalam sambutannya, JK berpesan kepada masyarakat agar menjadikan sampah sebagai kawan, bukan lawan.
"Sampah akan menjadi kawan bila dikelola dengan baik dan bisa diolah menjadi benda bernilai ekonomis," kata JK.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
JK menegaskan semua orang harus bertanggung jawab dalam mengelola sampah. Sebab, kata JK, sampah bukan hanya tanggung jawab wali kota bupati atau pasukan kuning saja.
Dalam kesempatan itu, orang nomor dua di Indonesia ini sempat mengapresiasi kota-kota yang telah menjalankan upaya pengelolaan sampah secara baik. Antara lain Kota Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Depok.
JK menilai pemerintah daerah perlu ada upaya berkelanjutan yang melibatkan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita Indonesia bersih sampah pada 2020.
"Program Indonesia Bebas Sampah 2020 itu akan menjadi pekerjaan yang berat, apabila tidak dikerjakan secara bersama-sama," tegasnya.
Apalagi, kata JK, sampah berubah mengikuti perkembangan zaman. Misalnya, lebih banyak menggunakan makanan minuman berbungkus plastik. Akibatnya sampah plastik terus bertambah banyak.
"Kita tidak akan mungkin bisa meniadakan sampah 100 persen. Sebab, sampah merupakan bagian kehidupan manusia. Namun, yang terpenting adalah treatment alias pengelolaan sampah yang baik," pungkasnya.
Agenda peringatan HPSN 2017 diawali dengan bersih-bersih Pantai Kenjeran. Sekitar 16 ribu orang terlibat dalam bersih-bersih pantai yang terbagi dalam lima zona. Mereka di antaranya berasal dari SKPD Pemkot Surabaya, personel TNI, pelajar, karyawan hotel dan masyarakat.
Turut hadir dalam acara tersebut Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya; Gubernur Jatim Soekarwo; dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Setelah itu, JK juga menandatangani prasasti peresmian Pusat Daur Ulang (PDU) sampah di Kecamatan Jambangan, Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)
