Syafii mengatakan, dalam surat tersebut, dia memohon maaf kepada Presiden dan menjabarkan klarifikasi atas adanya insiden itu.
"Besok saya akan mengirim surat kepada bapak Presiden. Konsepnya sudah selesai hari ini yang intinya menyampaikan klarifikasi dan permohonan maaf," terang Syafii dalam konferensi pers, Minggu (16/8/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Syafii, hal itu demi menjaga stabilitas dan kebersamaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Adapun surat itu juga akan ditujukan kepada Panglima TNI, Kapolri, Kejagung, Pangdam V Brawijaya, Kapolda dan Gubernur Jatim.
"Ini demi menjaga stabilitas dan kebersamaan," sambung mantan anggota DPR RI tersebut.
Bupati menegaskan kejadian itu akan menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah Kabupaten Pamekasan untuk lebih berhati-hati.
Sebelumnya, karnaval budaya yang digelar pemerintah Kabupaten Pamekasan pada Sabtu, 15 Agustus, diwarnai dengan arak-arakan peserta yang membawa atribut palu arit yang identik dengan PKI.
Tampak sejumlah peserta berpakaian serba putih dengan selempang bertuliskan "Anggota PKI", serta sebagian lagi membawa bendera yang bertuliskan simbol komunis dan tokoh-tokoh PKI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)