Ilustrasi penembakan, Metrotvnews.com
Ilustrasi penembakan, Metrotvnews.com (Amaluddin)

Pembegal yang Beroperasi di Tiga Kabupaten Ditembak Mati

pembegalan
Amaluddin • 24 Maret 2015 19:27
medcom.id, Surabaya: Anggota Polda Jawa Timur (Jatim) menembak pelaku begal di Probolinggo hingga mati. Polisi terpaksa melakukan itu lantaran Arifin menyerang dengan senjata tajam saat polisi hendak membekuknya.
 
Polisi mendatangi rumah Arifin di Kecamatan Wonomerto, Probolinggo, pada Selasa dini hari, 24 Maret. Polisi hendak membekuknya atas aksi pembegalan jalanan yang terjadi di Probolinggo, Jember, dan Pasuruan.
 
Saat akan membekuknya, Arifin melawan. Polisi merasa terancam. Arifin tak mempedulikan tembakan peringatan hingga akhirnya polisi melepaskan peluru ke tangan kanan yang tembus ke dada kirinya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, pihaknya mengaku sudah lama mengintai Arifin, pelaku begal yang kerap membahayakan korban target sasarannya.
 
"Kami sudah lama intai pelaku begal ini dalam beberapa hari keberadaannya, dan sempat ada pengepungan di rumahnya," kata Awi kepada wartawan, Selasa (24/3/2015).
 
Menurutnya, pelaku begal ini terpaksa ditembaknya untuk dilumpuhkan. Alasannya, karena saat akan ditangkap, Arifin justru malah menyerang polisi dengan celurit tajam.
 
"Karena membahayakan petugas, akhirnya ditembak tangan yang membawa celurit, dan tembus di dada kirinya," katanya.
 
Awi menyampaikan, Arifin tergolong pembegal dengan kekerasan sudah empat bulan buron bersama komplotannya. Berdasarkan catatan polisi, pada Desember 2014 lalu, Arifin pernah merampas uang senilai Rp 20 juta milik karyawan SPBU dalam perjalanan menuju bank.
 
Korbannya perempuan bernama Supriati. Perempuan yang hendak ke bank itu dibacok Arifin tepat mengenai leher, akibatnya korban tewas saat dalam perawatan medis empat hari di rumah sakit.
 
"Jadi, korban tewas saat dirawat medis selama empat hari di rumah sakit," tuturnya.
 
Adapun barang bukti yang berhasil disita kala itu adalah sebilah celurit yang digunakan untuk menyerang petugas.
 
"Celurit itu juga yang digunakan untuk membunuh para korbannya," pungkasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif