Aan Ansori, pengamat budaya lokal, mengatakan penggantian warna merah menjadi kuning pada logo kabupaten Jombang dinilai memprihatinkan. Menurutnya, dalam sejarah Jombang, ia belum pernah menemukan seorang bupati begitu terobsesi pada sebuah warna.
"Kuning dipaksa menjadi warna publik. Gedung sekolah, seragam batik, perkantoran, hingga logo kabupaten, pun dikuningkan. Semangat untuk menguning semakin menggelora jika bertemu obyek yang berwarna merah. Salah satunya di Logo mobil siaga desa (MSD) yang saat ini berubah," kata Aan, Rabu (29/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?

(Logo asli pemerintah Kabupaten Jombang)
Aan menambahkan, dalam politik, warna kerap menjadi bagian dari strategi normatif dalm marketing politik. Dengan warna tertentu, sang politisi berharap rakyat bisa mengingat kehadirannya hanya dengan memikirkan warna tersebut.
Menurutnya, bupati berasal dari sebuah partai yang identik dengan warna kuning ingin menunjukan dominasinya dengan cara memperbanyak warna kungin di Kabupaten Jombang.
"Ini sekali lagi merupakan strategi primitif dalam perpolitikan. Begitu juga dengan yang dilakukan pihak bupati saat ini, yakni dengan membius warganya dengan warna kuning agar dianggap sukses ketimbang memperbaiki kinerjanya," imbuhnya.
Hingga berita ini dimuat, pemkab Jombang belum ada menjelaskan secara rinci mengapa logo pemkab Jombang diubah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)