Pantauan Metrotvnews.com, Kamis (30/6/2016), jasa penukaran uang ada di sejumlah titik di Surabaya. Seperti di Jalan Pahlawan, Jalan Diponegoro, Jalan Bubutan, dan Jalan Indrapura.
Mustain, 38, warga Bulak Banteng, Kecamatan Kejeran, Surabaya, merupakan satu di antara jasa penukaran uang. Pria yang biasanya berprofesi kuli bangunan itu kini membuka lapak di Jalan Pahlawan. Dia rela alih profesi karena tergiur keuntungan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Lumayan bisa dapat untung Rp200.000 sampai Rp250.000, bahkan saya pernah Rp350.000 sampai jam 22.00 WIB per hari. Kalau jadi kuli, biasanya Rp100.000 per hari," kata Mustain, ditemui di Jalan Pahlawan, Surabaya.
Biasanya, Mustain membawa uang senilai Rp5 juta. Terdiri dari pecahan Rp2.000, Rp5.000 , Rp10.000, dan Rp20.000. Dalam setiap transaksi penukaran, Mustain biasa mengambil keuntungan Rp10.000 sampai Rp20.000 dalam setiap penukaran tersebut.
Mustain hanyalah satu dari puluhan penjual jasa penukaran uang di sepanjang Jalan Pahlawan hingga Jalan Indragiri di Surabaya. Setiap penjaja hanya berselisih jarak sekitar 5 sampai 10 meter dengan penjaja lainnya. Mereka duduk di kursi plastik dan bersandar di pohon sambil melambai-lambaikan uang baru yang dibungkus rapi.
Soal keaslian uang, Mustain berani menjamin. Dia mengaku uang yang dia bawa adalah hasil penukaran di Bank Indonesia.
"Uang yang kami punya ini hasil dari penukaran ke BI," tandasnya.
Sementara Murti, 40, penjual jasa lainnya mengaku bisnis penukaran uang sangat menguntungkan. Dalam sehari, Murti mengaku mendapat keuntungan sekitar Rp200.000 per hari. "Tapi kalau lagi sepi, biasanya Rp100.00 per hari," katanya.
Kata Murti, ide menggeluti bisnis tersebut karena saat ini banyak masyarakat yang membutuhkan uang baru untuk Lebaran.
"Apalagi saat ini penukaran uang ke bank sudah mulai antre. Jadi banyak masyarakat yang memilih menukarkan ke kita-kita ini," kata Murti.
Ia mengaku baru dua tahun terakhir menggeluti bisnis tersebut. Biasanya, kata dia, dia menjual gorengan pada siang hari di warung dekat rumahnya di Jalan Demak, Surabaya. "Tapi khusus puasa tutup, jadi sementara kami buka jasa penukaran uang saja. Hasilnya lumayan juga untuk menambah penghasilan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)