"Maka itu, kita usulkan ke Kemen PUPR agar dibuatkan jembatan. Memang butuh waktu lama untuk membangun jembatan ini, paling tidak pada anggaran 2018," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya, di Surabaya, Selasa, 18 April 2017.
Untuk mempersiapkan pembangunan jembatan ini, Gus Ipul meminta camat Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, dan camat Wriginanom, Gresik, untuk mendiskusikan lokasi mana yang dipilih untuk pembangunan jembatan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Konsekuensinya jika pembangunan jembatan jadi, penyeberangan perahu tambang harus dihentikan semua," katanya.
Untuk itu, lanjut mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal ini, meminta para pemilik perahu tambang untuk siap-siap sejak dini mencari usaha baru. "Pembangunan jembatan ini membutuhkan waktu lama. Makanya saat ini bisa dimulai usaha baru, biar saat perahu tambang dilarang sudah punya usaha atau pekerjaan," ujarnya.
Selain pembangunan jembatan sebagai solusi jangka panjang, untuk melayani penyeberangan dalam waktu dekat ini, Gus Ipul meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim untuk mengecek semua standardisasi perahu tambang di Jatim. "Jika perahu tambang tidak memenuhi standarisasi dilarang untuk beroperasi," jelasnya.
Beberapa perlengkapan standar perahu tambang itu seperti jaket pelampung, ban di perahu dan tali tambang. "Yang sangat penting adalah kapasitas perahunya. Jika hanya muat enam orang, jangan dinaiki delapan orang," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)