"Saya sudah kontak pemimpin Jawa Pos Radar Malang, menyampaikan permohonan maaf dari TNI AU atas insiden yang menimpa dua jurnalisnya ketika liputan di lapangan," katanya, usai mengunjungi rumah korban, Jumat (12/2/2016).
Ke depan, Djoko menjamin insiden tersebut tidak terulang kembali. Pihaknya akan membuat standar pengamanan dan menjalin kerja sama yang baik dengan pers selama sama-sama menjalankan tugas di lapangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Ada kekhawatiran, apalagi ini menyangkut alutsista negara. Kami juga khawatir kondisi keluarga korban jika terus-terusan diberitakan. Namun, saya akui langkah anggota kurang tepat," jelasnya.
Pihaknya segera melakukan tindakan disiplin kepada personil yang merampas alat kerja jurnalistik seperti drone, kartu identitas pers, dan memori card kamera.
"Secepatnya akan dikembalikan kepada yang bersangkutan. Sekali lagi saya meminta maaf kepada pers akibat insiden ini," paparnya.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) mengecam tindakan arogansi personil TNI AU yang merampas paksa memori card kamera, kartu identitas pers, dan pesawat tanpa awak (drone) milik dua jurnalis. Dua jurnalis tersebut, Darmono (fotografer) dan Nurlayla Ratri (jurnalis) dari Jawa Pos Radar Malang. Keduanya bahkan diintimidasi dengan nada mengancam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)