Kedua DPD Gapasdap Khoiri Soetomo mengatakan dua penyeberangan di Indonesia overload di saat mudik, yaitu Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) - Gilimanuk (Bali). Lonjakan penumpang terjadi pada empat hari (H-4) hingga satu hari (H-1) jelang Lebaran. Bila tarif diturunkan, maka lonjakan penumpang akan terus bertambah.
"Sehingga pemerintah menurunkan harga tarif penyeberangan tidak tepat," kata Khoiri di Surabaya, Selasa (7/7/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gapasdap, kata Khoiri, mengusulkan pemerintah menaikkan tarif pada malam. Agar, penumpukan penumpang tak terjadi di malam hari. Sehingga, pemudik dapat melakukan penyeberangan sebelum H-4.
"Pak Menteri setuju dengan dua tarif. Tetapi, usulannya berbeda. Yakni, tarif malam tetap, tetapi tarif siang hari malah diturunkan. Padahal usulan kami, siang tetap, malam dinaikkan" lanjutnya.
Bila usulan Menteri diberlakukan, maka pemudik berbondong-bondong menyeberang pada H-4. Pelayanan di penyeberangan tak maksimal karena petugas tidak bisa mengurai penumpukan.
"Kalau Pak Menteri tetap ngotot, maka kami tidak akan melaksanakan. Kami akan tetap memakai patokan seperti tahun sebelumnya, yakni tidak ada kenaikan atau penurunan tarif. Sebab, kalau diturukan tarifnya, kami merugi. Dan lebih baik kami hanya melayani arus balik ketimbang arus mudik," tegas Khoiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
