"Kami bersyukur, karena polisi ikut menjaga keamanan rutan," kata Kepala Rutan Kelas II B Sumenep Ketut Akbar Harry Akhjar di Sumenep, Jawa Timur, Minggu 7 Mei 2017.
Menurut Ketut, polisi akan menyambangu rutan ketika berpatroli menjaga keamanan lingkungan. Selain itu, kondusifitas rutan juga ditata dari awal.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ketut menegaskan, petugas tidak boleh memperlakukan tahanan dengan tidak manusiawi. Cara memperlakukan tahanan diyakini sangat memengaruhi kondusifitas rutan.
"Kami akan memberikan pelayanan terbaik bagi tahanan," jelasnya.
Meski petugas di Rutan Kelas II B Sumenep hanya empat orang, Akbar yakin tidak akan ada gejolak dari tahanan yang mengarah pada upaya melarikan diri. Jumlah tahanan memang tidak sebanding dengan penjaga, yaitu lebih dari 200 orang.
Tapi, lanjut Ketut, petugas berupaya mempererat emosi dengan tahanan. Dengan begitu, kejadian kaburnya tahanan diyakini tidak terjadi di Sumenep.
Rutan Kelas II B Sumenep juga mengaktifkan kegiatan untuk mengembangkan kreativitas, seperti membatik, membuat repilka ayam dari benang dan kertas, serta kerajinan tangan lain. Dengan kegiatan itu, warga binaan tidak sempat berpikir untuk kabur, termasuk memasukkan narkoba ke rutan. Otak warga binaan sejak pagi hingga sore sudah disibukkan dengan berbagai kegiatan.
Terpisah, Kasubag Humas Polres Sumenep AKP Suwardi mengaku pihaknya sudah berkunjung ke rutan. Dengan sinergisitas dan kerja sama baik antara polres dan rutan, diharapkan tidak ada satu pun tahanan melarikan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)