"Takut pak, saya pikir ada apa polisi siang-siang masuk ke kampung dengan menyalakan sirine, apa ada warga yang akan ditangkap?" ujar Siti Halimah, warga Dusun Laok Perreng, Desa Tambin, Kecamatan Tragah, Selasa (15/9/2015).
Warga mengaku baru sadar, bahwa kedatangan mobil patroli polisi tersebut, membawa air untuk bantuan warga yang terkena dampak kekeringan. Di bagian belakang mobil, sebuah tangki bervolume 1.000 liter menjadi angin segar bagi warga setempat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadi yang tadinya ketakutan, justru langsung banyak yang keluar rumah dengan membawa jeriken masing-masing untuk minta air dari pak polisi," ujar Halim, warga Desa Tambin lainnya.
Desa Tambin, merupakan salah satu wilayah yang terkena dampak kekeringan di Bangkalan, pada setiap musim kemarau tiba. Sebagai wilayah yang memiliki kontur perbukitan dan dipenuhi bebatuan, kawasan ini hampir sama sekali tak memiliki sumber mata air.
Selama tak mendapat bantuan, mereka yang tak mampu membeli air dari mobil tangki, mengaku harus berjalan kaki ke desa sebelah, yakni Desa Soket Dajah yang berjarak 1,5 kilometer untuk mendapatkan air dari sumur warga setiap harinya.
Selama 4 hari terakhir, warga disuplai air bersih oleh Polsek setempat. Mereka berharap ada perhatian lebih lanjut dari pemerintah untuk bisa mengatasi kebutuhan air dalam jangka panjang, selama kemarau kali ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)