Beberapa anak SD mendatangi Gedung Olah Raga Majapahit Kota Mojokerto, Rabu 3 Juni. Mereka begitu asyik mengamati batu akik di ajang yang diselenggarakan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnaker) Kota Mojokerto itu.
Para pengrajin pun tak mau menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka menjual batu akik dengan kisaran Rp5 ribu hingga Rp10 ribu. Harga itu sesuai dengan kemampuan kantong anak-anak SD.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Teman-teman pada pakai semua, Mas. Ikut teman-teman saja, walau enggak ngerti jenis batunya apa," ungkap Udin, seorang siswa SD di Mojokerto.
Layaknya pecinta batu akik, mereka pun mengamati batu-atu tersebut dengan seksama. Mereka menggunakan sejumlah alat untuk mengetes kepadatan batu.
"Minjem punya bapak, Mas. Sambil memperhatikam bapak yang juga suka batu akik, dipraktekkan kayak bapak pas nguji batunya," ujarnya sambil tertawa.
Hal senada juga dikatan Muhammad Rosyid, teman sekelas Udin. Ia juga punya koleksi batu yang dirinya dapat dengan mencari ke sungai dan kali.
"Saya punya 6 batu di rumah. Namun ada beberapa yang belum dibikin akik karena uang sakunya belum terkumpul," pungkasnya.
Itu hanyalah salah satu pemandangan di ajang Job Fair 2015 di Kota Mojokerto. Wali Kota Mojokerto Mas'ud Yunus membuka acara yang berlangsung selama dua hari hingga 4 Juni 2015 itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)