Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, M Fikser mengatakan, pihaknya masih belum berani menyatakan apakah yang dirilis tersebut benar-benar warga Surabaya. Pasalnya, Pemkot sampai saat ini masih melacak nama-nama tersebut berdasarkan database kependudukan Kota Surabaya.
"Nama-nama tersebut bisa jadi bukan nama sebenarnya. Sampai detik ini pemerintah Kota Surabaya belum mendapat laporan resmi dari kementerian," kata Fikser saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (8/3/2015).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Fikser juga mengatakan, pengecekkan dilakukan setelah mendapatkan informasi dari sejumlah media. Fikser belum berani mengumumkan secara detail alamat-alamat atau nama aslinya.
Terkait hal itu, Fikser mengaku belum berani mengambil sikap, karena khawatir menuai polemik. Pasalnya, 10 WNI itu dikabarkan hilang diduga terlibat jaringan ISIS.
"Masih dicek di database. Kami tahu dari pemberitaan sejumlah media itu," pungkas Fikser.
Seperti diketahui, rombongan WNI berangkat dalam rangka tour ke Turki dari Jakarta dengan menggunakan travel Smailing Tour. Namun, ke-16 di antaranya memisahkan diri dari rombongan dan belum kembali. Dari 16 tersebut, 10 di antaranya warga Surabaya dan sisanya warga Surakarta.
Berikut 16 WNI yang hilang di Turki :
1. Utsman Mustofa Mahdamy asal Surakarta
2. Sakinah Syawie M. Tafsir asal Surakarta
3. Tsabitah Utsman Mahdamy asal Surabaya
4. Salim Muhamad Attamimi asal Surabaya
5. Fauzi Umar Salim asal Surakarta
6. Hafid Umar Babher asal Surakarta
7. Soraiyah Cholid asal Surabaya
8. Hamzah Hafid asal Surabaya
9. Utsman Hafid asal Surakarta
10. Atikah Hafid asal Surakarta
11. Jusman Ary asal Surabaya
12. Ulin Isnuri asal Surabaya
13. Humaira Hafshah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)