Aksi tolak ISIS di Jakarta, 12 Maret 2015, Ant - Reno Esnir
Aksi tolak ISIS di Jakarta, 12 Maret 2015, Ant - Reno Esnir (Amaluddin)

Lebih Seribu WNI Bergabung dengan ISIS

wni gabung isis
Amaluddin • 17 Maret 2016 18:43
medcom.id, Surabaya: Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Mabes Polri, Komisaris Jenderal Polisi Joko Mukti, mengatakan sebanyak 1.085 warga Indonesia bergabung dalam kelompok radikalisme Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka bergabung sebagai anggota inti, pendukung utama, dan simpatisan.
 
Menurut Joko, 543 di antara mereka berperan sebagai anggota inti. Sebagian besar mereka berasal dari Jawa Barat.
 
"Yang berasal dari Jawa Timur sebanyak 173 orang, dan Jawa Tengah sebanyak 168 orang," kata Joko di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (17/3/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Malah, katanya, dua mantan narapidana asal Surabaya kini menjadi donatur ISIS. Mereka yaitu Arif yang bertempat tinggal di Wonokromo dan Eko, warga Wiyung.
 
"Sedangkan satu orang lagi bernama Saiful Bahri tinggal di Gubeng yang bertugas diindikasi sebagai rekrutmen anggota baru," ungkapnya.
 
Pada 2015, kata Joko, penegakan hukum terorisme sudah menindak 1.151 orang tersangka kelompok radikal. Hukum Indonesia telah menjatuhkan vonis pada 840 terdakwa. 
 
"501 orang sudah bebas menjalani hukuman, 201 orang masih tinggal di Lapas dan 121 orang tinggal di rumah tahanan Polri," ujarnya.
 
Kata Joko, mereka terindikasi dari organisasi yang berafiliasi dengan kelompok gerakan ISIS di Indonesia, di antaranya Jamaah Asrorut Tauhid (JAT), Mujahidin Indonesia Barat (MIB) dipimpin Bahrun Syah, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Tauhid Aljihadi pimpinan Maman Abdurrahman, di Bima dipimpin Iskandar, NII Banten pimpinan Imam Rois, lalu Laskar Jaulah, Jamaah Asrorut Daulah (JAD), Jamaah Khilafah Daulah Nusantara (JKDN) dan lainnya.
 
Untuk itu, kata dia, pihaknya mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk peduli terhadap bahaya ancaman terorisme dengan melakukan kontraradikalisasi dan memperkuat sikap moderat dan deteksi dini serta upaya preventif lainnya. 
 
"Paling tidak RT dan RW waspada terhadap lingkungan khususnya terhadap warga yang tertutup dan tak mau bergaul dengan masyarakat lainnya," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif