"Kita manusia punya akal dan pikiran untuk melihat suatu masalah dengan cerdas. Ada persoalan harus diselesaikan secara akal sehat. Saya tidak menyalahkan apakah benar Jari itu Nabi Isa atau tidak, mari kita baca sejarah," kata Hafi, Jumat (19/2/2016).
Hafi menjelaskan, dalam sejumlah literatur Islam dan banyak kajian tafsir, disebutkan Isa putra Maryam diangkat ke langit dan akan diturunkan lagi menjelang akhir zaman bersama dengan Imam Mahdi. Imam Mahdi sendiri memiliki nama asli Muhammad bin Hasan Al Mahdi yang merupakan keturunan Nabi Muhammad.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Jika saat ini muncul Nabi Isa, kata dia, tentu harus dilihat apakah sesuai dengan kriteria yang ada. "Nabi Isa adalah keturunan Ibrani dan dari bangsa Israel. Punya ibu namanya Maryam. Nabi Isa datang membawa risalah dan memiliki sejumlah mukjizat sebagai yang tercatat dalam sejumlah literatur sejarah," kata dia.
Nah, secara logika dan bukti sejarah, sudah jelas siapa dan bagaimana Nabi Isa itu. "Jika Jari mengaku sebagai Nabi Isa, tentunya harus memenuhi kreteria-kreteria itu. Sekarang bagaimana pola pikir kita menyikapi fenomena ini," jelas Hafi.
Dengan logika itu, dia berharap masyarakat sudah bisa menyimpulkan siapa Jari sebenarnya. Apakah manusia pada umumnya yang mengaku-ngaku atau memang Nabi Isa. "Saya kira masyarakat cukup cerdas jika benar-benar paham sejarah," ujar Hafi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)