Jembatan Sembayat kembali diperbaiki. Foto: MTVN/Rosyid
Jembatan Sembayat kembali diperbaiki. Foto: MTVN/Rosyid (Muhammad Khoirur Rosyid)

Jembatan Sembayat Kembali Dibongkar, Gresik Macet Total

perbaikan jembatan
Muhammad Khoirur Rosyid • 09 September 2015 21:55
medcom.id, Gresik: Jembatan Sembayat yang berada di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kembali diperbaiki. Pengguna lalu lintas wilayah Pantura Gresik diminta menggunakan jalur alternatif di wilayah Selatan. Salah satunya melintasi jalur Duduksampeyan.
 
Jembatan yang membelah Sungai Bengawan Solo ini menjadi jalan utama di jalur pantura. Tidak heran bila terjadi kemacetan panjang. Kapolsek Manyar Ajun Komisaris Polisi Mulyono menjelaskan kemacetan ini akan terjadi hingga sebulan mendatang. “Proyek ini memakan waktu sebulan. Jadi untuk yang lewat harap bersabar,” kata Mulyono.
 
Mulyono mengatakan terdapat jalan alternatif ke arah barat melewati Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. “Ada jalur alternatif melalui Lamongan dan keluar melalui Kecamatan Dukun, Gresik. Ini bisa dicoba untuk mengurangi kemacetan di jam-jam sibuk,” katanya.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Selain itu para pengendara juga bisa menggunakan jasa perahu tambang. “Ada yang pakai perahu tambang, tapi saya pribadi belum tahu di mana persisnya,” lanjut dia.
 
Mulyono telah mengirim pasukannya untuk menjalankan sistem buka tutup. Dengan sistem ini para pengendara harus bergantian melaju karena sisi barat jembatan dibongkar. “Sama seperti tahun lalu kami juga menerapkan sistem ini untuk mengurai kemacetan,” jelasnya.
 
Dijelaskan Mulyono, kemacetan ini mencapai titik puncak ketika jam masuk kerja dan pulang kerja. Biasanya masyarakat berangkat ke Surabaya dan menuju Jawa Tengah. “Kalau pagi macetnya dari utara karena mereka berangkat ke arah kota. Kalau sore, jam pulang kerja, sebaliknya,” lanjutnya.
 
Salah satu yang terjebak macet, Maulana, 42, sopir truk asal Rembang, Jawa Tengah. Dia mengaku harus menunggu berjam-jam untuk mengantre. “Harus sabar kalau sudah seperti ini karena banyak debu dan cuaca sangat panas,” ujarnya.
 
Maulana berharap perbaikan jembata berjalan cepat. Sebab, meski ada jalur alternatif di wilayah Lamongan-Gresik bagian selatan, jalur pantura relatif sepi bagi kendaraan muatan berat. “Kalau lewat jalur alternatif jauh sekali. Jadi terpaksa ikut mengantre,” tandasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(UWA)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif