Mengetahui kondisi itu, calon penumpang Lina Bambang Eko, 40, mengaku kecewa atas pembatalan tersebut. Apalagi, kata warga Malang itu, informasi pembatalan baru diterima dari pihak maskapai Sriwijaya Air setibanya dia di Bandara.
Uang pembelian tiket juga tak bisa dikembalikan. Lina menuturkan, penumpang hanya diberi voucher tiket penerbangan yang berlaku hingga satu tahun. Voucher tersebut bisa ditukar ke tiket satu kali penerbangan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Jadwalnya pukul 11.00 WIB tujuan Jakarta, ternyata gagal berangkat dengan alasan gangguan abu vulkanik," kata dia.

Layar pengumuman pembatalan penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh. Foto: MTVN/Miski
Sementara, penumpang lain Zulfa Dewita, 45, menilai pihak maskapai tidak profesional dan kurang aktif mengabarkan pembatalan penerbangan. Akibat pembatalan ini, dia bersama 15 orang kerabat mengambil penerbangan dari Bandara Juanda.
"Mau pulang ke Padang, di Malang ada acara pelatihan, yang jelas kami rugi waktu. Karena penerbangan ke Padang masih harus transit di Jakarta," ungkap warga Padang, Sumatera Barat itu.
Kepala UPT Bandara Abd Saleh, Suharno, meminta para penumpang memaklumi kondisi ini. Sebab, penerbangan ditutup murni faktor alam.
"Ini demi kebaikan dan keselamatan penumpang, besok kami evaluasi apa penutupan berlanjut atau sudah bisa di buka kembali," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(KRI)