Kepala Balai Besar TNBTS, John Kennedie, mengatakan, belum ada keputusan kapan pendakian ke Gunung Semeru dibuka kembali. Kendati dua pendaki yang hilang sudah ditemukan dalam keadaan selamat di kawasan hutan Tawon Songo, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang, 24 Mei.
"Setelah evaluasi baru kami umumkan. Evaluasi penting supaya kejadian serupa tidak terulang," kata dia ketika dihubungi Metrotvnews.com dari Malang, Jawa Timur, Kamis (26/5/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
John menyebut, sebelumnya, para pendaki telah menandatangani kesepakatan untuk tidak mendaki sampai puncak Semeru. Sesuai arahan dari PVMBG, pendakian hanya bisa dilakukan sampai Kalimati. Pendaki tidak diperbolehkan naik ke puncak Mahameru (Semeru).
“Setiap hari kami batasi 500 orang, dan pengunjung juga sudah kami minta tanda tangan surat pernyataan. Namun, masih saja ada yang melanggarnya,” ungkap dia.
Pada 19 Mei, dua pendaki asal Cirebon Supyadi dan Zirli Gita Ayu Savitri dinyatakan hilang setelah berpisah dengan rombongan. Pihak TNBTS menyatakan menutup sementara jalur pendakian ke Gunung Semeru, sejak 21 Mei. Keduanya ditemukan selamat tiga hari kemudian.
“Sejauh ini belum ada komplain dari calon pendaki yang sudah terlanjur booking dan tiba di Pos Ranupani. Saya rasa mereka mengerti dengan kondisi yang ada,” jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)