Mahasiswa Asal Malang Tertahan di Daerah Konflik Yaman

medcom.id, Malang: Mahasiswa asal Malang yang kuliah di Saba University, Yaman, M. Kholid Abdul Aziz mengaku tidak bisa turut serta dalam evakuasi ke Arab Saudi karena jalur diblokir. Ia pun tertahan di daerah konflik.
 
Menurut ibunda Kholid, Mimien Henie Irawati, putranya sudah pergi kuliah di Yaman sejak 2011 dari program beasiswa. Pertama Kholid kuliah di Universitas Hodeida kemudian pindah ke Universitas Saba pada 2012 hingga sekarang.
 
“Semalam (31 Maret) waktu setempat  KBRI menyuruh evakuasi, tapi sewaktu keluar dari Ibukota Son'a, pas di perbatasan sama tentara Yaman, Kholid disuruh balik karena jalur ditutup” tutur Mimien Henie Irawati, Rabu (1/4/2015).
Menurut dia, di Kota Son'a terdapat jam malam. Warga dilarang ke luar. Jika melanggar, warga diancam ditembak tentara. Sementara Kholid ingin ke Tarim. Tarim merupakan tempat paling aman. Pelajar tetap belajar normal seperti biasa. Ada sekitar 2000 mahasiswa asal Indonesia di Tarim.
 
"Kalau jam 7 malam sampe jam 7 pagi dilarang ke luar karena di jam tersebut bebas nembak siapapun," tambah ibu yang juga dosen di Universitas Negeri Malang (UM) Jawa Timur tersebut.
 
Sementara, menurut Fikry Hasyim anggota Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Tarim, Hadhramaut, perbatasan di Son‘a memang ditutup. "Seharusnya Kholid ikut rombongan KBRI yang ke Arab Saudi untuk dievakuasi ke Oman, namun mungkin dia ingin ke Tarim, sementara jalur Son'a menuju Tarim diblok, ujar Fikry.
 
Fikry pun meyakinkan, Mahasiswa Indonesia dijamin aman. "Keluarga di Indonesia jangan khawatir WNI yang di Yaman, kami di Tarim aman dan belajar normal seperti biasa, teman- teman PPI di Son'a juga dalam keadaan aman," pungkas Mahasiswa asal Jakarta tersebut.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(OGI)