"Enggak, itu enggak benar. Kami (PD, red) belum melakukan penjaringan calon. Sebab Pilgub masih jauh," kata Soekarwo yang juga menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur saat ditemui di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jumat (19/2/2016).
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo mengaku menemui mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu beberapa waktu lalu. Namun pertemuan tak membahas Pilgub.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Sudahlah, pertemuan kemarin soal lain, bukan bahas soal Pilgub," katanya.
Sementara itu, pakar ilmu komunikasi politik dari Univeritas Airlangga (Airlangga) Surabaya, Suko Widodo, menilaisosok Nuh bakal menjadi kuda hitam pada Pilgub Jatim. Itu terjadi jika PD benar-benar akan mengusung M. Nuh.
"Jika itu benar, beliau (M. Nuh, red) bisa jadi kuda hitam. Relasinya kuat, orangnya juga bagus," kata Suko.
Partai Demokrat Jatim tidak memiliki kader yang menjual. Sehingga bisa saja Pak Nuh yang akan di-support Demokrat untuk meramaikan pilgub.
Apakah Soekarwo tidak jadi mendukung Gus Ipul untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan di Jatim?. Suko mengatakan hampir pasti Soekarwo akan mendukung Gus Ipul untuk maju Pilgub Jatim 2018. Alasannya, mantan ketua umum PP GP Ansor itu cukup layak dan sarat pengalaman di birokrasi maupun ormas.
"Justru saya menilai duet Gus Ipul dan M. Nuh itu apik banget, walaupun mereka berdua sama-sama NU. Kombinasinya bisa seperti Soekarno dengan Cokroaminoto kalau zaman dulu," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
