Pengamat: Calon Independen Sulit Muncul di Pilgub Jatim

medcom.id, Surabaya: ‎Pakar komunikasi politik dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur, Suko Widodo pesimis calon perseorangan atau calon independen muncul di pemilihan gubernur (Pilgub) Jatim 2018. Sebab, kata Suko, selain syarat dukungan yang jumlahnya cukup besar yakni sekitar 3,5 persen dari 30 juta pemilih di Jatim,  kultur masyarakat Jatim juga masih bersifat komunal.
 
"Calon independen itu berpotensi muncul pada daerah urban (perkotaan) yang masyarakatnya bersifat individualistik. Secara sosiologis masyarakat Jatim itu masih didominasi pedesaan yang cenderung bersifat komunal," kata Suko di Surabaya, Jumat (18/3/2016).
 
Menurut dia, munculnya calon independen itu dipengaruhi karena kepercayaan (trust) masyarakat terhadap parpol rendah, dan masyarakat memiliki sarana informasi yang memadai sehingga calon perseorangan cenderung akan memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial untuk mendapatkan dukungan masyarakat.
"Saya meyakini calon perseorangan pada Pilgub Jatim mendatang akan mengalami kesulitan," kata dia.
 
Saat ini, sejumlah nama calon kandidat Pilgub Jatim mulai muncul‎. Di antaranya calon incumben Saifullah Yusuf alias Gus Ipul yang kini masih sebagai Wakil Gubernur Jatim, kemudian Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar yang juga Ketua DPW PKB Jatim, Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
 
Menurut Suko, sulit calon independen muncul di Pilgub Jatim. Sebab, kata dia, calon independen yang muncul karena memiliki popularitas dan elektabilitas yang cukup tinggi, sehingga tidak ingin maju lewat Parpol.
 
"Saya pesimistis Gus Ipul maupun Khofifah maju melalui jalur independen, karena parpol pasti merekomendasi jika mereka maju lewat parpol. Apalagi Risma dan Halim, keduanya kader partai," kata dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(RRN)