Menurut Risma, arti merah putih sesungguhnya adalah keberanian yang suci untuk memerdekakan diri dari ketertinggalan, kemerdekaan yang suci untuk memerdekakan diri dari kebodohan, keberanian yang suci untuk merdeka dari kemiskinan.
"Dari Surabaya, merah putih telah terpatri di jiwa pemuda dan rakyat. Keringatnya selalu berguna untuk menegakkan sang dwi warna," kata Risma berapi-api.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dalam acara tersebut dipertunjukkan monolog insiden perobekan bendera merah putih biru yang kemudian menjadi merah dan putih, serta dikibarkan dengan gagah perkasa di angkasa raya Indonesia. Monolog ditutup dengan lagu Indonesia Raya yang dikumandangkan peserta.
Ketua Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) cabang Surabaya, Hartoyik, mengatakan peringatan perobekan bendera telah secara rutin diperingati oleh para veteran. Hartoyik berharap generasi muda bisa mengenal sejarah tidak hanya melalui cerita, namun melalui reka ulang peristiwa.
"Kami (para veteran) melaksanakan peringatan perobekan bendera ini setiap tahun. Semoga acara ini terus dilaksanakan," kata pria 80 tahun itu.
Ratusan partisipan yang hadir terdiri dari jajaran Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) cabang Surabaya, Musyawarah Pimpinan Daerah (muspida) Kota Surabaya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Surabaya, siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Kota Surabaya, serta masyarakat Surabaya yang hadir mengenakan kostum pejuang kemerdekaan dan atribut tentara zaman dahulu.
Di akhir acara, seluruh partisipan serentak menghentakan kaki ke tanah dan tangan kanan menggenggam bendera merah putih kecil. Kemudian, salah satu veteran, S.K. Syafie, maju ke panggung membacakan Sajak Veteran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)