"Polisi wajib mengusut kasus uang setoran mantan Gafatar dialirkan kemana dan buat apa. Siapa inisiatornya, mereka tidak boleh 'cuci tangan' dan malah menyalahkan pemerintah," tegas Pakde Karwo di Surabaya, Jumat (22/1/2016).
Menurut Pakde Karwo, ribuan mantan eks Gafatar ini adalah korban yang harus ditolong. Sebab, Pakde Karwo mengaku mendapat informasi dari Pembantu Rektor III Universitas Negeri Jember, Prof. Saleh, bahwa para pengikut Gafatar terlebih dahulu diberi segelas air putih yang diminta untuk diminumnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saat pertemuan rektor di Universitas Negeri Surabaya beberapa waktu lalu, Prof. Saleh mengatakan kalau mereka (mantan pengikut Gafatar) diberi air minum setelah menyatakan bergabung dengan Gafatar. Targetnya pengikutnya adalah kaum intelektual (PNS, Mahasiswa, dll), dan mayoritas mereka berkecukupan," kata Pakde Karwo.
Sementara itu, lokasi yang akan dijadikan tempat penampungan sementara bagi mantan anggota Gafatar asal Jatim yang dipulangkan dari Mempawah, Kalimantan Barat, semua fasilitas sudah disiapkan. Mereka akan diinapkan selama empat hari di gedung transit milik Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim di Jalan Margorejo, Surabaya. Lokasinya strategis dan memiliki 500 kamar yang layak huni.
"Mereka akan tinggal di sana selama beberapa hari. Kami belum memastikan waktunya karena akan didata, dibina dan disadarkan agar kembali ke jalan lurus," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)