Taufik datang ke Surabaya seorang diri. Dia hanya berbekal foto bergambar anak dan cucunya. Diah Ayu Yulianingsih, 27 dan cucunya Raina, 2.
"Saya tidak membawa bekal apapun. Pakaian cuma yang saya pakai sekarang ini. Hanya gambar anak dan cucu yang saya bawa ke sini untuk mencari mereka," kata Taufik, di Transito Disnakertransduk Jatim, Jalan Margorejo, Surabaya, Minggu (24/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Taufik tiba di Surabaya sejak Sabtu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Taufik berharap anak dan cucunya ikut dalam rombongan ratusan mantan pengikut Gafatar asal Jatim.
Sayangnya, nama yang dicari Taufik tidak terdaftar di antara ratusan orang Eks Gafatar yang ditampung di Transito. Taufik mengaku sudah menanyakan kepada para petugas. Dia juga mengaku sudah mengecek langsung ke tempat penampungan.
"Sebelumnya saya juga sudah mencari sampai ke Ketapang (Kalimantan Barat) tapi tidak ketemu, di Jogja juga enggak ada," lirihnya.
Taufik menceritakan, saat anak dan cucunya meninggalkan rumah untuk ke Kalimantan pada 11 Desember 2015 lalu sempat berpamitan. Diah mengaku akan pergi ke ulang tahun anak temannya di Monumen Jogja.
"Setelah kami datang ke acara tersebut, ternyata saya bersama istri tidak menemukan anak dan cucu saya," lanjut Taufik.
Menurut Taufik, ada perubahan pada Diah setelah suaminya meninggal pada 31 Agustus 2015 lalu. Namun Taufik sama sekali tidak menduga jika anaknya memutuskan bergabung Gafatar.
"Saat kejadian pembakaran pemukiman kelompok Gafatar di Kalimantan, kami menangis seharian. Sampai akhirnya saya menemukan HP milik anak saya yang rusak," cerita Taufik.
Taufik juga berinisiatif memperbaiki telepon selular itu agar bisa berfungsi kembali. Dia mendapat, ada lagu Mars Gafatar tersimpan dalam ponsel anaknya. Dari lagu itulah dia mulai mencari informasi tentang Gafatar. Sampai akhirnya menemukan website resmi Gafatar yang memuat foto-foto anggota dan struktur organisasi.
"Saya lihat satu-satu, ada beberapa orang yang saya kenali dan saya ingat pernah datang ke rumah," tambah Taufik.
Dia pun yakin, putrinya telah bergabung dengan Gafatar. Pencarian Taufik dan istrinya berlanjut. Dia berkonsultasi dengan banyak pihak, termasuk kerabatnya yang bekerja di lingkungan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Lalu Taufik berhasil melacak lokasi nomor telepon pengirim lagu Mars Gafatar tersebut, lalu mengejarnya hingga ke Ketapang, Kalimantan. "Beberapa hari di Kalimantan, pencarian kami tidak membuahkan hasil," jelas Taufik.
Taufik berharap petugas di Transito Jalan Margorejo, Surabaya, bisa memberikan informasi apapun bila ada tanda-tanda mengenai anak dan cucunya itu.
"Saya sudah meninggalkan nomor telpon saya. Sekarang katanya ada kloter baru, saya mau menunggu dulu," tandas Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(DEN)