Gubernur mendapat informasi Angeline berasal dari Dusun Tulungrejo, Desa Wadungpal, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Namun, saat masih bayi, Angeline diadopsi pasangan suami istri yang bertempat tinggal di Bali.
Lantaran itu, Gubernur meminta Bupati Banyuwangi membantu pemulangan almarhumah ke kampung halamannya. Melalui akun Twitter, Bupati Banyuwangi pun menjawab permintaan tersebut.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya minta Bupati @a_azwarnas untuk memfasilitasi pemulangan jenazah Angeline ke Banyuwangi setelah autopsi tuntas. Saya prihatin *Pakde Karwo*," cuit Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu melalui akun Twitternya @Pakdekarwo1950, Kamis (11/6/2015).
Tak lama berselang, melalui akun @a_azwarnas, Bupati Banyuwangi merespon. Bupati menyatakan siap dan tengah berkoordinasi memulangkan jenazah.
"@Pakdekarwo1950. Siap Pakde, sampun dikoordinasikan dan diurus hari ini juga," balas Anas melalui twitnya.
Pada 16 Mei 2015, Margaret melapor ke polisi dan mengatakan Angeline hilang saat tengah bermain di depan rumah mereka. Peristiwa itu pun menarik perhatian banyak kalangan. Tak hanya polisi, ratusan relawan pun turut mencari Angeline. Mereka menyebar foto Angeline di sudut-sudut kota.
Pada 10 Juni 2015, kabar duka didapatkan. Angeline ditemukan tak bernyawa di halaman belakang rumahnya. Mirisnya, jenazah Angeline ditemukan berada di belakang kandang ayam.
Ag, karyawan yang bekerja di rumah Margaret, ditetapkan sebagai tersangka. Polisi di Bali kini tengah mendalami motif pembunuhan, apakah ada kaitannya dengan kekerasan secara seksual atau penganiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
