Korban kelima yang ditemukan tewas pada Rabu, 12 April 2017, teridentifikasi sebagai Gandi, 13. Jasadnya ditemukan warga tersangkut di aliran Kali Catur wilayah Desa Prambon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Kepolisian Madiun telah mengevakuasi jenazah ke RSUD dr Soedono guna proses identifikasi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya yakin itu Gandi, anak saya. Itu terlihat dari beberapa ciri fisiknya, di antaranya kakinya yang berbentuk huruf O," ujar Supriyadi, ayah Gandi, menahan sedih.
Supriyadi juga mengenali korban dari bentuk model rambutnya dan bentuk gigi bagian depan yang lebih besar.
Sementara, ibu korban, Sriatun, yang juga datang ke ruang instalasi jenazah, menangis dan belum bisa menerima kejadian yang dialami oleh anaknya.
"Anakku ganteng, ora koyo ngono kui (Anakku tampan, tidak seperti itu (wajahnya)," ungkap Sriatun sambil menangis.
Hingga pukul 11.30 WIB, jasad Gandi masih berada di ruang jenazah RSUD dr Soedono Kota Madiun. Setelah proses identifikasi dan administrasi selesai, jenazah akan diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
Dengan demikian, hingga kini sudah ada lima dari enam siswa yang ditemukan setelah hanyut dan dinyatakan hilang di sungai saat melakukan kegiatan di Wana Wisata Grape Kabupaten Madiun pada Senin 10 April 2017.
Adapun kelima korban siswa hanyut yang telah ditemukan itu adalah Ahsanul Fuad, 14, Hasmi, 14, Adliyan, 13, Ma'arif, 13, dan yang terbaru, Gandi, 13. Semuanya ditemukan tewas.
Masih ada satu korban lagi yang hingga Rabu siang belum ditemukan. Yakni, atas nama Ramadhani, 14. Petugas meminta warga yang melihat ada temuan jasad pada terusan aliran sungai kawasan Wana Wisata Grape segera melapor ke kantor polisi terdekat.
"Terusan aliran sungai dari Grape itu sangat panjang, meliputi tiga kecamatan sebelum akhirnya masuk ke Bengawan Madiun," kata Dandim 0803/Madiun Letkol Inf Rahamn Fikri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)