Razia dilakukan di pintu keberangkatan sekira pukul 16.00 WIB. Puluhan anggota kepolisian memeriksa barang bawaan masing-masing penumpang. Saat dilakukan pemeriksaan penumpang terkejut.
"Razia ini berkaitan dengan aksi 112 besok. Terutama adanya pergerakan massa ke Jakarta," kata Kapolsek Waru Sidoarjo, Kompol. Muhammad Fathoni, Jumat, 10 Februari 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski begitu, sejak kemarin pihaknya tak menerima informasi apapun terkait pergerakan massa ke Jakarta. Bahkan hingga saat dilakukan sweeping penumpang, petugas tak temukan massa bertolak ke Jakarta. Bahkan, tak ada travel maupun bus di Sidoarjo yang mengangkut massa untuk aksi besok.
"Sejak kemarin memang tidak ada, bahkan sampai sekarang juga tidak ada," katanya.
Namun, dalam razia kali ini, pihaknya lebih menekankan pada barang bawaan penumpang, misalkan senjata tajam maupun barang-barang yang dapat membahayakan. "Ya, barangkali ada massa yang berangkat terus membawa senjata tajam ke sana-kemari (Jakarta) kan bisa saja. Tapi hasil dari razia kali ini tidak ditemukan barang-barang yang berbahaya," tegasnya.
Imbauan Polda
Kapolda Jatim, Irjen Pol. Machfud Arifin mengimbau masyarakat Jawa Timur tak berangkat ke Jakarta untuk mengikuti aksi 112. Bahkan, pihaknya sudah membuat langkah-langkah penindakan, jika ada pergerakan massa Jawa Timur yang hendak ke Jakarta.
"Upaya-upaya sudah kami lakukan, termasuk berkoordinasi dengan jajaran di masing-masing daerah," ujar Machfud Arifin di Balongbendo, Sidoarjo, Jumat, 10 Februari 2017.
Pihaknya mengimbau warga Jawa Timur tak berangkat ke Jakarta pada saat aksi 112. Karena selama ini warga Jawa Timur sudah dinilai kondusif.
"Biarkan yang di Jakarta mau melakukan aksi. Masyarakat di Jatim sudah kondusif, jangan sampai hal-hal yang seperti ini mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat di Jawa Timur. Kalau mau berdoa di sini kan juga bisa atau di rumahnya masing-masing lebih khusyuk," imbaunya.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya sudah mengidentifikasi beberapa tempat yang menjadi pusat peretasan massa. Namun pihaknya mengharapkan hal itu tak terjadi. "Sudah ada beberapa tempat yang kita identifikasi. Kalau bisa jangan," lanjutnya.
Selain mengantisipasi pergerakan massa, pihaknya juga sudah menyiapkan tindakan - tindakan yang akan dilakukan pihak kepolisian, jika terjadi hal hal yang tak diinginkan. "Soal tindakan yang diambil, sudah dipikirkan sama Kapolres," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(ALB)
