Soekarwo mengakui APBD Jatim pada 2015 sekitar Rp27 triliun. Angka itu menurun menjadi Rp23 triliun pada 2016.
Pakde Karwo, demikian Gubernur biasa disapa, mengakui pendapatan Jatim turun akibat perekonomian nasional lemah. Tapi Pakde Karwo tak menjelaskan detail penyebab pendapatan menurun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Semua daerah mengalaminya. Makanya semua anggaran di SKPD termasuk pendidikan kami efisiensikan," jelas Pakde Karwo di Surabaya, Rabu (17/8/2016).
Soal anggaran pendidikan, Pakde Karwo mengakui tak memangkas alokasi anggaran Dinas Pendidikan di Jatim. Tapi anggaran itu dialihkan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim. Itu untuk mengantisipasi dan penyesuaikan perubahan struktur pemerintahan di tingkat pusat.
Baca: Dalam RAPBD-P, Jatim Pangkas Anggaran Pendidikan 10,62 Persen
"Pada Oktober nanti, kebudayaan tak lagi di bawah naungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tapi dipisah tersendiri. Kebetulan di Jatim kebudayaan gabung dengan pariwisata. Sehingga anggaran kebudayaan dialihkan dari Diknas ke Disbudpar," ujarnya.
Namun, Pakde Karwo menegaskan pemangkasan anggaran tak akan mengganggu kesejahteraan rakyat. Sebab, kata dia, fungsi APBD hanya menjadi stimulus bukan pembiayaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
