Wakil Ketua Komisi D DPRD Jatim, Hammy Wahyunianto, menilai pemerintah tak serius menangani pembangunan jalan sepanjang 673 kilometer itu. Sebab Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kini tengah mencari pinjaman dana alias utang ke Islamic Development Bank (IDB) untuk membiayai proyek tersebut.
"Saat kami konsultasi ke Dirjen Bina Marga Kementerian PU, JLS dalam APBN 2016 hanya dialokasikan Rp162 miliar. Namun ketika konsultasi ke Bappenas ternyata dinaikkan menjadi Rp190 miliar," ujar Hammy, saat dikonfirmasi, Rabu (20/1/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Padahal, kata Hammy, perkembangan proyek itu baru 60 persen. Proyek itu masih membutuhkan dana tambahan Rp300 miliar untuk menuntaskan pembangunan jalan yang membentang dari Pacitan hingga Banyuwangi itu.
Pemerintah Provinsi, kata Hammy, tak mengalokasikan anggaran pembangunan JLS dari APBD 2016. Sebab pada 2015, Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Hermanto Dardak, menjanjikan pembiayaan JLS diambil alih pemerintah pusat.
Ternyata, Bappenas tengah mengusahakan pinjaman untuk merampungkan proyek tersebut. "Pihak IDB akan survei akhir bulan ini dan kemungkinan baru bisa cair tahun depan kalau disetujui. Karena itu saya yakin JLS tak akan bisa selesai tahun 2019 maupun tahun 2020," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
