Warga menaburkan bunga di lumpur yang mulai mengeras. Mereka juga beramai-ramai berdoa dalam peringatan itu.

(Seorang warga menaburkan bunga di monumen peringatan lumpur panas di Porong, Sidoarjo, MTVN - Hadi)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami hari ini berkumpul untuk memperingati hari itu (semburan lumpur). Kami menggelar doa bersama dan tabur bunga," kata Abdul Fattah, koordinator aksi, di titik 21 Desa Siring yang menjadi lokasi terdampak semburan lumpur, Rabu 24 Mei 2017.
Fattah mengaku masih teringat kejadian itu. Ribuan rumah tenggelam. Sawah pun tenggelam.
Warga merugi. Beruntung, pemerintah terus mengupayakan penyelesaian proses ganti rugi yang menjadi tanggung jawab PT Lapindo Brantas Inc itu kepada warga terdampak.
Baca: Dana Talangan Ganti Rugi Lapindo Diprioritaskan untuk Warga
"Kami sangat berterima kasih sekali kepada pak Presiden Jokowi karena telah membantu untuk menyelesaikan ganti rugi Lapindo terhadap warga. Terutama yang ada di peta area terdampak," katanya.
Namun, lanjutnya, masih ada beberapa warga yang belum mendapat ganti rugi. Besaran ganti rugi yang belum terbayarkan yaitu Rp54 miliar.
"Sebenarnya dana talangan sudah ada, tapi belum tersalurkan ke warga (korban). Harapan kami bisa secepatnya tuntas sebelum lebaran," harapnya.
Subandi, 63, juga mengaku tak bisa melupakan kejadian pada 29 Mei 2006 itu. Ia masih mengingat tragedi yang membuat warga berlarian menyelamatkan diri.
"Warga berlarian menghindari aliran lumpur panas. Kejadian itu pasti tak akan terlupakan," kata Subandi, warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin.\
Lihat video:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)