"Mari kita pererat kebali seluruh instansi dalam mengadapi ancaman sesuai dengan peran dan fungsi dari intitusi masing-masing, terutama saat ini sedang marak isu intoleransi yang mengancam bangsa," kata Kapolres Jombang AKBP Agung Marlinato usai upacara Hari Kebangkitan Nasional di Alun-alun Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Senin 22 Mei 2017.
Agung mencontohkan, Kabupaten Jombang yang terkenal dengan Kota Santri dan mayoritas penduduknya muslim dapat hidup rukun dan berdampingan dengan lintas agama yang mendiami Kabupaten Jombang. "Di beberapa sudut daerah bisa kita jumpai dua atau lebih rumah ibadah yang berdiri secara berdampingan, bahkan satu pagar. Salah satu contohnya di Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng. Masjid dan gereja berdiri berdampingan, menambah kental suasana toleransi antarumat beragama," urainya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Contoh lain tolerasi antarumat beragama, lanjut Agung, adalah organisasi pemuda dan organisasi keagamaan hidup dalam nuansa keberagaman. Tak jarang, gerakan pemuda ansor atau Banser ikut serta mengamankan perayaan Natal di gereja.
"Nuansa kekeluargaan selalu terlihat dalam setiap agenda keagamaan salah satu agama di Kabupaten Jombang," imbuhnya.
Sebagai langkah antisipasi berkembangnya isu toleransi di media sosial, Polres Jombang membentuk Tim Cyber Patrol. Tim ini bertugas mengantisipasi berita hoax serta isu SARA yang berkembang di media sosial.
Dibentuk juga Tim Cyber Trop untuk menanggapi opini yang dapat menyebabkan perpecahan dan mengganggu ketertiban serta kondusifitas Kabupaten Jombang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(NIN)
