Kunjungan ke tempat lahir Soekarno ini jauh lebih banyak dari biasanya. Pemicunya tak lain adalah penyebutan keliru yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat hari Kesaktian Pancasila, 1 Juni lalu. Jokowi saat ini menyebutkan hari kelahiran Soekarno di Blitar. Belakangan, kesalahan itu diperbaiki penulis naskah pidato Jokowi, Sukardi Rinakit.
Hikmah dari salah penyebutan itu, beberapa komunitas pecinta Soekarno berbondong-bondong mendatangi rumah tempat lahirnya Soekarno di Jalan Peneleh, Gang Pandean IV Surabaya, Jawa Timur, untuk ber-selfie.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kami sengaja ingin berfoto di rumah kelahiran Bung Karno karena ingin mengenang beliau (Soekarno, red)," ujar Saiful, salah satu pengunjung yang datang bersama tiga orang temannya, di rumah tempat lahirnya Soekarno, Minggu (7/6/2015).
Mereka juga mendatangi tempat-tempat bersejarah lainnya untuk mengenang tempat yang pernah disinggahi Soekarno.
"Kami juga brfoto di tempat indekos Bung Karno atau rumah HOS Cokroaminoto. Kami juga ke tempat sekolahnya Bung Karno di kantor pos Kedung Rojo, Surabaya," paparnya.
Saiful mengaku tak ingin melewatkan kenangan mantan sang pejuang negeri itu. Menurutnya, momen bersejarah ini dimanfaatkan untuk berfoto.
"Kami berfoto sambil meniru cara berpakaian Bung Karno dengan mengunakan atribut dengan gaya tampil sedikit gila-gilaan," katanya.
Saiful berharap agar pemerintah memperingati hari lahirnya Soekarno di Surabaya, Jawa Timur. "Untuk mengingatkan ke masyarakat kalau Soekarno memang benar lahir di Surabaya, bukan di Blitar," tegasnya.
Pantauan Metrotvnews.com di lokasi, rumah tempat lahirnya sang Proklamator RI itu tak sulit untuk didatangi. Pasalnya, di area tersebut ada sejumlah baliho bertuliskan 'Bapak Bangsa Dr. Ir. Soekarno, Penyambung lidah rakyat, Proklamator, Presiden Pertama RI, Pemimpin besar Revolusi'.
Selain itu, di tembok-tembok sepanjang gang Pandean IV, terdapat banyak lukisan mural lengkap dengan tulisan 'Kampung Kelahiran Bung Karno, Perjuangan Ku Lebih Mudah Karena Mengusir Penjajah, Jasmerah Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah, Di Sini Rumah ku dan Tetap berjuang'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)
