"Pertama kemungkin potongan tubuh itu memang korban. Kedua, bukan korban AirAsia. Ketiga, tidak teridentifikasi karena Tim DVI mengalami kesulitan," ujarnya, Rabu (4/3/2015).
Budiyono mencontohkan, potongan tubuh sudah bercampur dengan zat kimia kemungkinan besar tidak akan terdeteksi.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Misalnya tulang itu sudah tercampur bahan kimia, DNA nya tidak akan terdeteksi. Tapi ini kemungkinannya cuma ada dua, bisa korban atau bukan korban AirAsia," paparnya.
Jika potongan tubuh itu bukan korban AirAsia, maka kita akan mengumumkannya kepada media mengenai ciri-ciri korban tersebut. Jika dalam sebulan belum ada yang mengaku atau mengambil korban itu, maka kita akan langsung menguburkannya.
"Dan apabila ada keluarga korban yang melapor, maka kuburan tersebut bisa dibongkar lagi," imbuhnya.
"Batas waktunya sampai minggu depan, supaya kita bisa memastikannya, saya hanya menunggu hasil dari pemeriksaan itu," pungkasnya.
Jenazah yang diterima Tim DVI berjumlah total 111, termasuk body dan body part, non-human atau monyet, dan potongan tubuh milik jasad lainnya.
Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 100 korban. Rinciannya yaitu 96 korban, 1 non human dan 3 body part yang lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)