Susasana di rumah duka mulai ramai, Jumat 29 Juli. Kerabat dan tetangga mulai berdatangan.
Namun pintu pagar rumah ditutup rapat-rapat. Para pelayat langsung memasuki rumah dan menutup pintu pagar. Sementara di bagian luar, beberapa polisi berjaga-jaga.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sulaiman, warga setempat, tak mau berkomentar banyak mengenai lawatannya. Ia mengaku tak tahu kapan jenazah Freddy tiba di rumah duka.
"Saya enggak tahu, Mas," kata Sulaiman.
Sulaiman mengaku ia mendatangi rumah duka sebagai penghormatan pada Freddy dan keluarganya.
Sementara itu, Suwarno, Ketua RT 3/RW 1 Kelurahan Kayoran, mengaku kenal baik dengan Freddy. Sejak kecil, Freddy tinggal di daerah tersebut. Begitu dewasa, Freddy lebih banyak berada di Jakarta.
"Keluarganya baik sekali. Sosial. Saat mau ke Jakarta, Freddy pamitan dengan warga," kata Suwarno.
Baca: Freddy Budiman Dikenal Akrab dengan Warga
Suwarno mengatakan Freddy dan keluarga merupakan mualaf. Awal menjadi mualaf, Freddy mengundang warga untuk menggelar syukuran di rumahnya.
Freddy merupakan terpidana kasus narkoba yang dieksekusi mati, Jumat dini hari tadi. Eksekusi jilid III berlangsung di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Selain Freddy, eksekusi juga dilakukan pada tiga terpidana kasus narkoba lain. Yaitu Michael Titus Igweh (warga Nigeria), Humphrey Ejike (warga Nigeria), dan Seck Osmane (warga Senegal).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)