Anggota DPRD Tuban, Cancoko, mengatakan puluhan orang itu meninggal dalam kurun waktu 45 hari. Ia mendapat informasi warga yang meninggal itu lantaran terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
"Jumlahnya masih simpang siur. Yang jelas kematian itu memang benar terjadi," kata Cancoko kepada Metrotvnews.com via telepon, Jumat (22/4/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Cancoko mengatakan ia mendapatkan data dari pejabat desa setempat yang menyebutkan 61 warga meninggal. "Selain ISPA, mereka menderita asma," ungkap politikus Partai Demokrat itu.
Tapi, data itu berbeda dari Dinas Kesehatan Provinsi Jatim dan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Jumlah yang tercatat di dua instansi itu hanya 28 orang meninggal.
"Karena datanya masih simpang siur, kami masih mendalami laporan tersebut," ujar Cancoko.
Peristiwa itu mencuat di awal April 2016. Komnas HAM menerjunkan tujuh anggotanya untuk menyelidiki penyebab kematian puluhan orang tersebut. Komnas HAM mengaku masih mengkaji hasil temuan di lapangan.
Cancoko mengatakan Desa Karanglo berlokasi tak jauh dari pabrik semen, kurang lebih berjarak dua kilometer. Jarak paling dekat yaitu Dukuhan Ngetok, Dusun Karangrejo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)