"Mengungkap kejahatan tidak akan maksimal tanpa bantuan masyarakat, sehingga sinergi merupakan upaya tepat menjaga kemaanan maupun kenyamanan lingkungan. Karena itu masyarakat bersama perangkat setempat harus proaktif dan mengetahui tentang apa-apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya," kata Gus Ipul, di Surabaya, Minggu, 30 Juli 2017.
Baca: Polisi Kesulitan Temukan Pemilik Rumah Kejahatan Siber Tiongkok
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak hanya di kawasan permukiman padat penduduk, lingkungan rumah mewah di kawasan elit juga harus mendapat perhatian dari perangkat warga, terutama RT dan RW harus waspada sehingga mempersempit ruang gerak pihak manapun berbuat kejahatan di lingkungan sekitar.
"Tidak hanya penipuan daring seperti yang berhasil diungkap polisi kemarin, tapi kejahatan lain seperti kerawanan narkoba, penyebaran paham radikalisme serta kriminalisasi lainnya," kata Gus Ipul.
Pada Sabtu malam, Satgas Khusus Mabes Polri membongkar sindikat kejahatan siber internasional yakni penipuan melalui media daring di Surabaya, Bali, dan Depok. Korban terbanyak berasal dari Tiongkok. Total, polisi menangkap 93 orang. Penggerebekan di Surabaya menyasar empat rumah di perumahan elit Graha Famili.
Khusus terhadap pengawasan WNA, Wagub Jatim mengakui ada perhatian. Karena, tidak semua WNA memenuhi syarat untuk bisa tinggal di Indonesia.
"Kalau kita mau mencari dan peduli, paling tidak WNA yang melanggar ketentuan tinggal tanpa izin cukup bisa terdeteksi sejak dini. Mari bergandeng tangan dan jaga lingkungan," kata Gus Ipul.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(SAN)