"Beberapa tempat yang ditengarai menjadi tempat kumpul mereka adalah di Taman Kebon Rojo, ruang terbuka hijau Keplaksari, dan ruang terbuka hijau Mojoagung," kata Bupati Nyono di ruang kerjanya di Jombang, Jawa Timur, Kamis (3/3/2016).
Nyono pun memiliki cara untuk meminimalisasi keberadaan mereka di kawasan tersebut. Yaitu menambah penerangan dan mempercantik taman.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Nyono, kelompok itu dapat menodai citra Kabupaten Jombang sebagai Kota Santri. Sebab, gaya hidup LGBT bertentangan dengan ajaran agama.
Bila penerangan lampu ditambah, maka mereka tak lagi bisa berkelompok atau 'berkencan' di taman. Warga Jombang pun dapat menjadikan taman-taman itu sebagai tempat berekreasi.
Nyono juga meminta masyarakat Jombang mencegah kemunculan LGBT. Caranya yaitu menggelar kegiatan positif di taman yang menjadi tempat berkumpul komunitas tersebut.
"Jadi baik secara pribadi maupun atas nama Kabupaten Jombang, saya dengan tegas menolak keberadaan LBGT di Kota santri," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
