Anggota MPP Bagian Keamanan dan Ketertiban Rohmatul Akbar mengaku menyayangkan aksi tersebut. Ia menilai tindakan itu sebagai musibah.
"Lantaran itu, dalam waktu dekat kita akan benahi tata kelola keamanan yang ada di pondok pesantren," ujar pria akrab disapa Gus Bang itu, Selasa (1/3/2016).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Gus Bang mengatakan kejadian itu seharusnya tak terjadi. Apalagi, motif pengeroyokan itu karena dendam.
"Tindakan main hakim sendiri itu tidak dibenarkan oleh pondok pesantren, karena di Pondok pesantren ada keamanan yang bertugas mengurusi hal itu, namun bagaimana lagi ini adalah musibah," imbuhnya.
Gus Bang mengatakan pengasuh pesantren mendatangi rumah Abdulah. Pengasuh meminta maaf dan berbela sungkawa atas kejadian itu.
Abdulah, santri asal Desa Pasemban Kecamatan Kencong Kabupaten Jember, meninggal setelah dikeroyok temannya sesama santri di Jombang. Abdulah meninggal dalam kondisi tubuh penuh luka lebam.
Lantaran tak terima dengan kematian Abdullah, keluarga melaporkan kejadian itu ke Polsek Kencong. Kasusnya pun dilimpahkan ke Polres Jombang. Sebab tempat kejadian perkaranya di Jombang.
Hasil pemeriksaan sementara menyatakan para pelaku mengeroyok Abdullah dengan alasan dendam. Pelaku mengatakan, sehari sebelum pengeroyokan, Abdullah meminta uang di luar pondok pesantren.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(RRN)
