Sejumlah ikon kota seperti Balai Kota Malang, Tugu Melati Ijem, Tugu Simpang Balapan, serta gedung korporasi yang mendukung kegiatan ini bakal serentak melangsungkan aksi tersebut.
Humas Earth Hour Malang Aldike Wardani mengatakan aksi tersebut mengajak masyarakat mengubah gaya hidup untuk melestarikan bumi. Lewat simbolisasi mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak digunakan selama satu jam, diharapkan warga mempunyai komitmen nyata dalam mengurangi emisi gas rumah kaca.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Earth Hour saat ini sudah dilaksanakan di 2.000 lebih kota dan 157 negara di dunia. Earth Hour 2015 memiliki tema global yaitu Shine A Light on Climate Action. "Kami sepakati nanti malam mulai mematikan lampu dari pukul 20.30 WIB-21.30 WIB," katanya.
Menurutnya, kampanye Earth Hour merupakan gerakan serentak individu, komunitas, korporasi dan pemerintah seluruh dunia di bawah World Wildlife Fund (WWF) dalam mengurangi pemanasan global dan dampak perubahan iklim.
Dikatakan Aldike, peringatan Earth Hour kali ini juga menggandeng Jurusan teknik Elektro Universitas Brawijaya, yakni penggunaan pedal power untuk menyalakan lampu LED dengan ukuran satu meter berbentuk 60+.
Pedal power, lanjut dia, merupakan sepeda statis yang mengubah energi kayuhan sepeda menjadi energi listrik. "Pesannya adalah kelak sumber daya pembangkit listrik mulai berkurang persediaannya, nanti manusia perlu berusaha untuk menikmati listrik," jelas dia.
Ditambahkan Aldike, agar aksi tersebut berkesan di masyarakat, pihaknya menyiapkan serangkaian kegiatan seperti tari saman, Fire Dance, Voix Acapella, Ocarinesia, STK Karawitan, dan Wake Up Iris!. Pengunjung juga bisa menikmati stan-stan, salah satunya stan tentang teknologi ramah lingkungan dan kampanye lingkungan (Beli Yang Baik).
"Dengan gerakan seperti ini, pemanasan global sedikit berkurang dan bersama-sama melestarikan bumi," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(UWA)