Pendaki melewati hutan pinus cemara kandang yang terbakar di kaki Gunung Semeru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu 23 November 2014. Antara Foto/Teresia May
Pendaki melewati hutan pinus cemara kandang yang terbakar di kaki Gunung Semeru, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Minggu 23 November 2014. Antara Foto/Teresia May (Tri Kurniawan)

Dilarang Upacara dan Bikin Api Unggun di Puncak Mahameru

hut ke-70 ri
Tri Kurniawan • 14 Agustus 2015 18:46
medcom.id, Malang: Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru melarang pendaki Gunung Semeru menggelar upacara HUT ke-70 Kemerdekaan RI di Puncak Mahameru. Pilihannya, pendaki bisa upacara di Ranupani, Ranukumbolo, dan Kalimati.
 
"Para pendaki Gunung Semeru ini hanya diperbolehkan mendaki hingga Kalimati. Kami tidak merekomendasikan upacara HUT Kemerdekaan RI digelar di Puncak Mahameru," kata Kasubag Data, Evaluasi, Pelaporan, dan Humas Balai Besar TNBTS Khairun Nisa di Malang, Jumat (14/8/2015).
 
Pihaknya juga melarang pendaki membuat api unggun karena rawan kebakaran mengingat saat ini sedang musim kemarau. Pendaki juga harus membawa sampah masing-masing saat turun serta tidak menciptakan suasana keramaian.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Pihak TNBTS, katanya, juga menyiagakan puluhan petugas yang disebar di masing-masing pos sebagai antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Nanti akan ada petugas SAR dan relawan yang berjaga dan membantu pengamanan serta tim medis," katanya.
 
Menyinggung kuota pendaki, Nisa mengatakan, khusus pada 15 hingga 17 Agustus, dibuka untuk 1.000 wisatawan atau hanya 500 orang per hari, sesuai kuota pendaftaran secara online.
 
Gunung Semeru di Jawa Timur,  paling banyak didatangi pendaki dari seluruh Indonesia pada saat perayaan HUT Kemerdekaan RI. Apalagi, 17 Agustus tahun ini jatuh pada Senin.
 
Sebelumnya, tiga pendaki hilang di gunung berketinggian 3.676 meter dari permukaan laut tersebut. Gunung Semeru kembali dibuka hari ini setelah Tim SAR menemukan mereka.
 
Satu pendaki, Dania Agustina Rahma, 19, asal Sukabumi, Jawa Barat, meninggal karena tertimpa batu. Korban Rendika, warga Medan, Sumatera Utara, mengalami patah tulang dan dirawat di RSSA Malang.
 
Korban terakhir yakni Daniel Saroha, 31, warga Kampung Bojong Jengkol, Desa Cilebut Barat, Bogor, Jawa Barat,
ditemukan Kamis 13 Agustus, dalam kondisi selamat. (Antara)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


(TRK)
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif