"Limbah ini sudah tertumpuk di sini sejak empat bulan yang lalu," ujar Sugianto (40), salah satu warga desa Desa Buduk, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Kamis (19/5/2016).
Sugianto menambahkan, akibat ribuan sak limbah B3 tersebut, warga mengeluh gatal-gatal jika terkena air bekas limbah dan sesak nafas karena bau limbah tersebut sangat menyengat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Limbah ini bahaya sebenarnya bagi kesehatan, membuat sesak nafas. Limbah ini kalau kena hujan panas, tanaman mati semua. Kalau hujan juga otomatis larut ke sungai," terangnya.
Pantauan di lokasi, ribuan karung limbah B3 tersebut ditata guna membuat tanggul sungai di sisi utara dan selatan Dam Yani. Pada sisi selatan yang masuk Desa Buduk, Kecamatan Sumobito, terlihat tumpukan limbah mulai dasar sungai hingga ketinggian sekitar 5 meter sepanjang 20 meter.
Kondisi serupa juga terlihat pada sisi utara yang masuk di Dusun Balong, Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Jombang. Ribuan sak berisi limbah aluminium tertumpuk sepanjang 20 meter di bantaran sungai. Bahkan, bekas rembesan limbah berwarna abu-abu ini terlihat mengarah ke sungai Afur Watudakon yang mengalir langsung ke sungai Brantas di wilayah Mojokerto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
(MEL)